GEMBLOG, Palopo – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, menjadi sasaran hujatan warganet menyusul bencana banjir bandang yang melanda tiga provinsi di Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, di penghujung November 2025.
Di berbagai platform media sosial seperti Facebook dan Instagram, bermunculan beragam unggahan, analisis, hingga meme yang mengaitkan sosok yang akrab disapa Zulhas itu dengan bencana alam tersebut. Fenomena ini pun langsung mendapat respons keras dari para kader PAN di berbagai daerah, termasuk di Sulawesi Selatan, Jum'at (5/12/2025).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PAN Luwu Utara, Karemuddin, menilai tudingan yang beredar di media sosial sebagai tuduhan yang tidak berdasar dan cenderung mengarah pada fitnah.
“Ini bukan kritik, bukan pula analisis. Ini adalah fitnah yang keji,” tegas Karemuddin saat dimintai keterangan, Senin (…). Ia menilai upaya mengaitkan Zulhas dengan bencana banjir bandang sebagai bentuk pembunuhan karakter yang tidak bertanggung jawab.
Menurutnya, bencana alam merupakan persoalan multidimensi yang tidak bisa disederhanakan dengan menyalahkan satu pihak. Faktor cuaca ekstrem hingga tata ruang yang tidak dibenahi selama bertahun-tahun menjadi penyebab utama terjadinya banjir.
“Ini bukan analisis, tapi politik kotor yang memanfaatkan kesedihan rakyat,” ujarnya.
Nada serupa disampaikan Ketua DPD PAN Kota Palopo, H.M. Abduh Bakry Pabe. Ia menyebut tudingan terhadap Zulkifli Hasan sebagai tendensius dan tidak proporsional, terlebih di tengah kondisi bangsa yang sedang dilanda musibah.
“Hanya karena beliau pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan, lalu langsung dituding sebagai pihak yang harus bertanggung jawab. Ini tidak adil dan tidak berdasarkan fakta,” ujar Abduh.
Tokoh yang juga dikenal sebagai eksponen aktivis 1998 ini menegaskan bahwa PAN tidak akan tinggal diam menghadapi berbagai tudingan dan fitnah yang dialamatkan kepada ketua umumnya.
“Akan kami lawan. Kami berdiri tegak, solid, dan satu komando bersama Ketua Umum PAN. Karena kebenaran tidak bisa ditukar dengan framing murahan,” tegasnya.
Sebagai kader, lanjut Abduh, pembelaan ini bukan semata-mata untuk figur Zulkifli Hasan, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menjaga akal sehat publik dan kualitas demokrasi di Indonesia.
“PAN akan memastikan rakyat mengetahui kebenaran. Kami hadir sebagai benteng moral kemanusiaan agar politik Indonesia tetap berjalan di atas integritas, bukan di atas kebohongan,” pungkasnya. (*)
_Sumber berita Ketua DPD PAN Kota Palopo, H.M. Abduh Bakry Pabe_



