-->

Iklan

Benner Atas

PT Hadji Kalla Kuasai 62,2 Persen Saham PT BMS, BMS Perluas Pasar Nickel Matte ke Korea Selatan Lewat Sumitomo

Admin
Kamis, Desember 04, 2025 WIB Last Updated 2025-12-04T14:29:54Z


GEMBLOG, Luwu - PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain penting industri hilirisasi nikel di Indonesia Timur. Dari sisi kepemilikan saham, perusahaan ini didominasi oleh PT Hadji Kalla sebagai investor utama dengan penguasaan 62,2 persen saham. Struktur kepemilikan tersebut menempatkan Hadji Kalla sebagai pemegang kendali utama dalam arah kebijakan dan pengembangan bisnis BMS di Luwu, Kamis (4/12/2025).

Selain PT Hadji Kalla, terdapat tiga pemegang saham lainnya, yakni:

- PT Mitra Karya Agung Lestari dengan kepemilikan 26,3 persen,

- PT Barkahraya Utama sebesar 8,1 persen, dan

- PT Bumi Sarana Utama sebesar 3,4 persen.

Komposisi kepemilikan ini menunjukkan bahwa kekuatan modal utama pengembangan BMS berada pada grup usaha regional yang telah lama berkiprah di sektor energi, infrastruktur, otomotif, dan perkebunan. Dengan struktur tersebut, BMS memiliki fondasi finansial yang kuat untuk mempercepat pengembangan industri hilir nikel di Kabupaten Luwu.

Tidak hanya menguat dari sisi permodalan, BMS juga bergerak agresif dalam membangun jejaring global. Terbaru, PT Bumi Mineral Sulawesi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan asal Jepang, Sumitomo Corporation, untuk kerja sama pemasaran produk nickel matte ke Korea Selatan.

Kerja sama ini menjadi langkah strategis BMS untuk menembus pasar internasional, khususnya dalam memenuhi kebutuhan bahan baku industri baterai dan logam di kawasan Asia Timur. Korea Selatan dipilih sebagai target pasar utama karena menjadi salah satu pusat industri baterai kendaraan listrik dunia.

Kesepakatan ini juga menjadi bagian dari strategi besar BMS dalam memperkuat rantai pasok industri nikel bernilai tambah tinggi, sejalan dengan kebijakan hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

Untuk mendukung ekspor nickel matte tersebut, BMS tengah mengembangkan fasilitas pengolahan nikel yang berlokasi di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Kawasan ini kini menjadi pusat aktivitas industri pengolahan nikel BMS.

Selain fasilitas yang telah beroperasi, BMS juga merencanakan pembangunan beberapa smelter tambahan yang difokuskan pada produksi bahan baku untuk baterai mobil listrik, seperti nickel matte dan produk turunan nikel lainnya. Pengembangan ini menandai transformasi BMS dari perusahaan berbasis tambang menjadi perusahaan berbasis industri pengolahan dan pemurnian (smelting).

Langkah pengembangan smelter ini diharapkan tidak hanya meningkatkan nilai tambah komoditas nikel, tetapi juga menciptakan efek berganda bagi perekonomian daerah, mulai dari pembukaan lapangan kerja, tumbuhnya sektor pendukung, hingga peningkatan pendapatan asli daerah.

Masuknya investasi besar melalui penguasaan saham mayoritas oleh PT Hadji Kalla serta kerja sama internasional dengan Sumitomo Corporation disambut positif oleh berbagai kalangan. Namun, masyarakat juga menitipkan harapan besar agar pengembangan industri ini tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan, transparansi, serta tanggung jawab sosial perusahaan.

“Investasi ini harus benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat lokal, bukan hanya keuntungan ekonomi semata. Lingkungan harus tetap dijaga,” ujar salah satu tokoh masyarakat di Luwu.

Dengan dukungan modal kuat dari pemegang saham utama serta jaringan pemasaran global melalui Sumitomo Corporation, PT Bumi Mineral Sulawesi kini diposisikan sebagai salah satu mata rantai penting dalam industri baterai kendaraan listrik dunia. Produksi nickel matte yang akan dipasarkan ke Korea Selatan menjadi pintu masuk BMS ke pasar global yang lebih luas.

Ke depan, sinergi antara kekuatan modal PT Hadji Kalla, kepemilikan saham investor lainnya, serta kemitraan strategis internasional diharapkan mampu menjadikan Luwu sebagai salah satu sentra industri nikel nasional yang berdaya saing global, sekaligus mendorong pembangunan ekonomi Sulawesi Selatan secara berkelanjutan. (Red)

#Sumber data : Dikutip dari beberapa media nasional


Komentar

Tampilkan

  • PT Hadji Kalla Kuasai 62,2 Persen Saham PT BMS, BMS Perluas Pasar Nickel Matte ke Korea Selatan Lewat Sumitomo
  • 0

Terkini