Ticker

Ad Code

Perkuat Petani Milenial, Jayawijaya Dorong Magang dan Bimtek di Kabupaten Magelang

GEMBLOG, Magelang – Sebagai langkah nyata mendukung program nasional penumbuhan petani milenial, Dinas Pertanian Kabupaten Magelang menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Petani Milenial Kabupaten Jayawijaya pada 15–16 Agustus 2025. Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Hortikultura Kabupaten Magelang.

Sebanyak lima petani milenial perwakilan Jayawijaya mengikuti bimtek tersebut. Mereka berasal dari kelompok petani tanaman pangan dan hortikultura. Materi yang diberikan antara lain teknik budidaya bawang putih serta pengenalan praktik pertanian di Desa Magli, Kecamatan Kali Anggrek, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Magelang, Romaza Ernawan, M.Si, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya atas inisiatif mendorong lahirnya generasi petani muda yang mau belajar ke daerah lain.

“Kami berusaha sebaik mungkin menghadirkan narasumber yang berkualitas dengan harapan para petani dapat berdiskusi langsung dengan praktisi kompeten di bidangnya. Kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Turut hadir mendampingi kegiatan ini sejumlah pejabat pertanian, antara lain Purnomo (PPL), Prabowo (pendamping), Anantiyo, serta Kepala Bidang Cadra. Mereka menekankan pentingnya sinergi lintas daerah dalam mengembangkan SDM pertanian.

Program petani milenial merupakan bagian dari strategi Kementerian Pertanian RI untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

“Kementan akan terus mengoptimalkan SDM pertanian, salah satunya melalui target penumbuhan 2,5 juta petani milenial. SDM yang berkualitas adalah kunci menggenjot produksi dan produktivitas pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional,” disampaikan perwakilan Badan PPSDMP Kementan.

Selain bimtek, berbagai program lain juga digulirkan, mulai dari pendidikan vokasi pertanian, wirausahawan muda pertanian, hingga kolaborasi dengan berbagai mitra strategis.

Kepala Bidang Hortikultura Jayawijaya, Yus Kenelak, menegaskan pentingnya tindak lanjut dari kegiatan pelatihan.

“Peningkatan pengetahuan dan kompetensi petani milenial harus terus dilakukan. Bimtek ini bisa menjadi pintu masuk untuk program magang intensif, sehingga mereka benar-benar siap mendongkrak kemajuan sektor pertanian,” jelasnya.

Secara keseluruhan, Bimtek Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial Kabupaten Jayawijaya tahun 2025 berjalan lancar. Ke depan, Dinas Pertanian memastikan akan terus melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan secara maksimal di lapangan.

Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Jayawijaya siap mengambil peran penting dalam gerakan nasional menumbuhkan petani milenial sebagai motor transformasi pertanian Indonesia. 

Masyarakat Jayawijaya menyambut baik langkah ini. Mereka menilai kehadiran generasi muda di sektor pertanian akan membawa warna baru dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas.

“Selama ini banyak anak muda enggan bertani. Kami berharap dengan adanya bimtek dan magang seperti ini, mereka bisa melihat bahwa bertani juga menjanjikan masa depan,” ujar salah satu tokoh masyarakat Jayawijaya.

Senada dengan itu, salah satu orang tua peserta bimtek, berharap ilmu yang diperoleh dapat segera diterapkan di kampung halaman. “Kami ingin anak-anak muda bisa mengolah tanah sendiri, menghasilkan pangan sendiri, dan tidak hanya bergantung pada pasokan dari luar daerah,” katanya.

Secara keseluruhan, Bimtek Penumbuhan dan Penguatan Petani Milenial Kabupaten Jayawijaya tahun 2025 berjalan lancar. Ke depan, Dinas Pertanian memastikan akan terus melakukan monitoring, evaluasi, dan supervisi agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan secara maksimal di lapangan.

Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Jayawijaya siap mengambil peran penting dalam gerakan nasional menumbuhkan petani milenial sebagai motor transformasi pertanian Indonesia. (TERRY/Red)

Posting Komentar

0 Komentar